Bunga-bunga hanya menangis di malam hari
Ketika kau tidur terlelap mimpi
Setiap kau bangun membuka pintu
Mereka menyambutmu dengan senyuman
Sungguhpun menua juga, masih setia, seramah bisa
Mereka mengisak dalam gelap
Ketika lampu kamarmu lama sudah kau padamkan
Dan tak kau tahu lagi risik angin berkepanjangan
Lalu jika suatu kali di dini pagi
Kau melihat bintik-bintik air di pipi mereka
Dan kau tanyakan mengapa
Engkau dijawab titis itu turun dari langit yang selalu jauh
Kau tersenyum dan bunga-bunga itu membalas dengan manis
Sambil menggoyangkan kepala mengibaskan air dari wajah mereka
Seperti biasa, kau berangkat setelah mengunci pintu
Juga tak tahu betapa mereka termangu memandang kepergianmu
Kau hanya melihat mereka ramah dan gembira kembali, menyapa langkah letihmu di halaman
Bunga-bunga hanya menangis di jantung malam
Sampai saatnya menyerah rebah ke tanah
Tukang kebunmu membuang bangkai mereka
Ketika kau tidur terlelap mimpi
Setiap kau bangun membuka pintu
Mereka menyambutmu dengan senyuman
Sungguhpun menua juga, masih setia, seramah bisa
Mereka mengisak dalam gelap
Ketika lampu kamarmu lama sudah kau padamkan
Dan tak kau tahu lagi risik angin berkepanjangan
Lalu jika suatu kali di dini pagi
Kau melihat bintik-bintik air di pipi mereka
Dan kau tanyakan mengapa
Engkau dijawab titis itu turun dari langit yang selalu jauh
Kau tersenyum dan bunga-bunga itu membalas dengan manis
Sambil menggoyangkan kepala mengibaskan air dari wajah mereka
Seperti biasa, kau berangkat setelah mengunci pintu
Juga tak tahu betapa mereka termangu memandang kepergianmu
Kau hanya melihat mereka ramah dan gembira kembali, menyapa langkah letihmu di halaman
Bunga-bunga hanya menangis di jantung malam
Sampai saatnya menyerah rebah ke tanah
Tukang kebunmu membuang bangkai mereka
No comments:
Post a Comment